Memahami Factor Loose (Loose Measure) Material Tanah : Definisi, Cara Hitung, dan Aplikasinya
- Fachruddin Muhammad Husen
- Sep 29, 2024
- 2 min read
Updated: Sep 29, 2024

Definisi
Factor loose atau disebut juga sweeling factor merupakan perbandingan nilai penyusutan material terhadap volume kubik material tanah setelah atau sebelum pemadatan dilakukan. Terdapat bebarapa faktor yang mempengaruhi factor loose yaitu;
Jenis material
Terdapat beberapa jenis material memiliki factor loose yang berbeda, terdapat material yang dapat mengalami penurunan volume kubik yang besar setelah dilakukan pemadatan, dan adapula yang sebaliknya, adapun jenis material dan persentase factor loosenya tersebut sebagai berikut:
Pasir = 5 - 10%
Tanah Permukaan (Top Soil) = 10 - 25 %
Tanah Biasa = 20 - 45%
Lempung (Clay) = 30 - 60%
Batu = 50 - 60%
Nilai Uji CBR
dan perbandingan nilai uji CBR Lapangan dengan sifat fisik material tanah.
Persentase nilai perlakuan pemadatan
Kondisi Material Tanah
Berdasarkan faktor tersebut maka kondisi material tanah dapat dibedakan sebagai berikut:
Keadaan tanah Asli (Bank Conditions)
Merupakan keadaan tanah asli yang belum mengalami gangguan oleh manusia maupun teknologi baik itu ada pergerakan lalu lintas, penggalian, pengangkutan maupun pemindahan. Satuan yang digunalan dinyatakan dalam bank measure = Bank Cubic Meter (BCM)
Keadaan Tanah lepas / loose (Loose Condition)
Merupakan keadaan tanah yang telah mengalami perubahaan oleh manusia atau teknologi baik itu telah mengalami penggalian, pengangkutan maupun pergerakan laulintas. Satuan yang digunalan dinyatakan dalam loose measure = Loose Cubic Meter (LCM)
Keadaan Tanah Padat (Compact Condition)
Merupakan keadaan tanah yang telah dilakukan pemadatan. dalam hal ini akan mengalami perubahan volume tanah karena mengalami pemampatan atau penyusutan rongga udara diantara partikel-partikel tanah tersebut, namun walaupun volume akan berubah tetapi beratnya tetap. Kondisi tanah padat biasanya dinyatakan dalam satuan compact measure = Compac Cubic meter (CCM).
Faktor Pengembangan Material Tanah
Berdasarkan kondisi material diatas terdapat faktor kondisi tanah dalam tabel berikut;
JENIS MATERIAL | KONDISI AWAL | KONDISI ASLI | KONDISI GEMBUR | KONDISI PADAT |
SAND TANAH BERPASIR | (A) (B) (C) | 1.00 0.90 1.05 | 1.11 1.00 1.17 | 0.99 0.80 1.00 |
SAND CLAY/TANAH BIASA | (A) (B) (C) | 1.00 0.80 1.11 | 1.25 1.00 1.39 | 0.90 0.72 1.00 |
CLAY/TANAH LIAT | (A) (B) (C) | 1.00 0.70 1.11 | 1.25 1.00 1.59 | 0.90 0.63 1.00 |
GRAVELLY SOIL/TANAH BERKERIKIL | (A) (B) (C) | 1.00 0.85 0.93 | 1.18 1.00 1.09 | 1.08 0.91 1.00 |
GRAVELLS/KERIKIL | (A) (B) (C) | 1.00 0.88 0.97 | 1.13 1.00 1.10 | 1.03 0.91 1.00 |
KERIKIL BESAR DAN PADAT | (A) (B) (C) | 1.00 0.70 0.77 | 1.42 1.00 1.10 | 1.29 0.91 1.00 |
PEMECAHAN BATU KAPUR, BATU PASIR, CADAD LUNAS, SIRTU | (A) (B) (C) | 1.00 0.61 0.82 | 1.65 1.00 1.35 | 1.22 0.74 1.00 |
PECAHAN GRANIT, BASALT, CADAS KERAS, DAN LAINNYA | (A) (B) (C) | 1.00 0.59 0.76 | 1.70 1.00 1.30 | 1.31 0.77 1.00 |
PECAHAN CADAS, BROKEN ROCK | (A) (B) (C) | 1.00 0.57 0.71 | 1.75 1.00 1.24 | 1.40 0.80 1.00 |
LEDAKAN BATU CADAS, KAPUR KERAS | (A) (B) (C) | 1.00 0.56 0.77 | 1.80 1.00 1.38 | 1.30 0.72 1.00 |
Perhitungan Persentase Kondisi Loose dan Compact Material Tanah
Perhitungan Kondisi Loose
Perhitungan ini menghitung persentase bertambahnya volume material tanah yang dirumuskan sebagai berikut;
Dimana :
Sw = Swel (%) B = Berat tanah dalam kondisi bank (kg) L = Berat tanah dalam kondisi loose (kg)
Atau dapat dihitung berdasarkan volume sebagai berikut;
Perhitungan Kondisi Compact / Susut
Perhitungan ini menghitung persentase bertambahnya volume material tanah karena adanya pemadatan yang dirumuskan sebagai berikut;
Dimana :
Sh = Shringkage (susut) (%) B = Berat tanah dalam kondisi bank (kg) C = Berat tanah dalam kondisi compact (kg)
Atau dapat dihitung berdasarkan volume sebagai berikut;
Comments